SEMINAR INTERNASIONAL:BADAN PERHIMPUNAN HAKIM PEREMPUAN INDONESIA (BPHPI)
Tenggarong | www.pa-tenggarong.go.id
BPHPI merupakan satu-satunya organisasi bagi Hakim Perempuan Indonesia. Ia dideklarasikan pada 12 Januari 2024 lalu, perhimpunan yang berada di bawah naungan organisasi Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI) beranggotakan ribuan hakim perempuan dari seluruh Indonesia. Cikal bakal lahirnya BPHPI merupakan tindak lanjut dari ditugaskannya 10 Hakim perempuan Indonesia oleh Ketua Mahkamah Agung untuk menghadiri pertemuan Hakim Perempuan se-dunia pada Maret 2023 di kota Marrakesh, Maroko.
Jum’at, 26 April 2024, dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional serta Hari Kartini, Badan Perhimpunan Hakim Perempuan Indonesia (BPHPI) Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI) menyelenggarakan Seminar Internasional dengan tema “Peningkatan Kepemimpinan Hakim Perempuan menuju Badan Peradilan yang Agung”. Seminar ini diselenggarakan secara hybrid, dengan pusat acara di Hotel Grand Mercury, Kemayoran Jakarta dan diikuti secara virtual oleh seluruh hakim Perempuan dari empat lingkungan peradilan di Indonesia, dengan jumlah peserta kurang lebih 1.038 orang.
Kegiatan ini dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Ketua Mahkamah Agung Prof. Dr. H. M. Syarifuddin, S.H., M.H., dihadiri oleh beberapa narasumber yaitu Ketua Federal Circuit and Family Court of Australia Justice William Alstergren, Hakim Mahkamah Perseketuan Malayasia Justice Datuk Hanipah binti Farikullah, hakim dari Federal Circuit and Family Court of Australia Justice Suzanne Chriestie, Presiding Judge of the Regional Trial Court of Manila Judge Rosalyn M Lojas, dan Psikolog Carly Schrever. Selain itu hadir pula dua orang penanggap pada seminar internasional ini yang juga pakar di bidangnya, yaitu, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Prof. Dr. Bagus Takwin, M.Hum, dan Konselor pada Biro Kepegawaian Mahkamah Agung Mochamad Mirza, S.Psi.
Dalam momen yang saat Istimewa ini, Ketua Pengadilan Agama Tenggarong, Reny Hidayati, S.Ag., S.H., M.H.I. berserta Hakim Perempuan Pengadilan Agama Tenggarong, Umaeroh Nur Sabighoh, S.H. berdasarkan Surat Tugas dari Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama mengikuti seminar tersebut secara langsung, bahkan keduanya bersama Tim dari IKAHI Kalimantan Timur berkesempatan membawakan tari Lettu Burai Enggang dalam pembukaan acara tersebut.
Dalam cuplikan sinopsisinya, tari Lettu Burai Enggang adalah tarian yang menggambarkan keindahan dan keelokan sekelompok Burung Enggang yang senantiasa berkelana dari satu tempat ke tempat lain, tanpa rasa lelah memberikan keseimbangan bagi alam. Tarian ini menjadi simbol kekuatan dan keindahan para Hakim Perempuan Indonesia yang selalu eksis di manapun mereka berada dan di manapun mereka bertugas, meskipun terkadang jauh dari keluarga dan orang-orang yang disayang, para Hakim Perempuan Indonesia senantiasa kuat dan hebat untuk Indonesia.
Seminar ini pada akhirnya menjadi momentum bagi para hakim Perempuan di Indonesia untuk membedah keterwakilan kepimpimpinan hakim Perempuan dengan berbagi pengalaman dengan hakim-hakim perempuan perwakilan negara lain, membangun jaringan internasional bagi para hakim perempuan yang berpartisipasi, melihat tantangan yang dihadapi hakim Perempuan, dan strategi untuk meningkatkan kepemimpinan hakim perempuan sehingga dapat mendorong kemajuan hakim perempuan di Indonesia dengan memupuk peluang dan kontribusi lebih banyak dalam mewujudkan peradilan yang Agung.
