SHALAT BERJAMAAH MENDAPAT 27 DERAJAT
(Dan laksanakanlah shalat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Perbuatan-perbuatan baik itu menghapus keslahan-kesalahan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat Allah. Hud 114).
Shalat berjamaah adalah shalat yang terdiri dari imam dan makmum. Artinya shalat yang dikerjakan bersama-sama sedikitnya ada seorang imam dan seorang makmum. Semakin banyak jumlah jamaah yang mengikuti shalat tersebut semakin besar fadilat yang akan diraih bagi orang yang mengerjakannya.
Menurut mayoritas ulama, shalat berjamaah hukumnya sunnah mu’akkadah.Namun ada sebagian ulama yang berpendapat shalat berjamaah hukumnya wajib.Pendapat ini dianut oleh ulama Malikiyah dan Hanabilah. Pendapat yang menyatakan shalat berjamaah adalah wajib hukumnya didasarkan pada Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Raulullah bersabda: “ Demi Dzat Yang jiwaku berada dalam KekuasaanNya, sungguh aku ingin menyuruh orang-orang membawa kayu bakar lalu mengumpulkannya, kemudian aku perintahkan seseorang untuk mengumandangkan azan, kemudian aku menyuruh seseorang untuk menjadi imam. Lalu aku akan menemui orang-orang yang tidak shalat berjamaah lalu aku bakar rumah-rumah mereka”.
Sebagai teladan, rasulullah telah memberikan contoh yang baik dalam hal shalat berjamaah. Meskipun dalam kondisi sakit dan harus dipapah, beliau tetap melaksanakan shalat secara berjamah. Begitu pentingnya shalat berjamaah Rasulullah Saw bersabda: Tidak ada tiga orang, baik di kampung maupun di padang pasir, yang tidak ditegakkan pada mereka shalat kecuali mereka itu dikuasai syaithan. Oleh karena itu hendaklah kamu tetap berjaamaah, sebab sesungguhnya serigala itu hanya akan memakan domba yang sendirian. (H.R. Ahmad, Abu Daud, Nasa’i, Ibnu Hibban dan Hakim).
Para shahabat juga selalu melaksanakan shalat secara berjamaah, sehingga jika ketinggalan shalat berjamaah, ada yang berusaha mencari teman-temannya yang belum shalat agar dapat melakukan shalat bersama-sama dengan berjamaah. Abu Darda salah seorang shahabat yang selalu konsen dengan shalat berjamaah dan kesal jika melihat ada yang tidak melakukannya dengan berjamaah. Suatu hari istrinya melihat suaminya Abu Darda datang dengan wajah dan sikap yang menyiratkan kemarahan yang sangat.Istrinya menanyakan penyebabnya. Abu Darda menjawab “ Demi Allah ! Tidak ada yang kuketahui tentang ummat Muhammad sesuatu yang paling baik, melainkan shalat berjamaah” Rupanya Abu Darda marah melihat orang-orang shalat tetapi tidak berjamaah. Padahal shalat berjamaah merupakan bentuk amal yang terbaik. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim disebutkan “ Shalat berjamaah lebih utama (Afdhal) dari pada shalat sendirian dengan 27 derajat “.
Mengapa Allah memberikan 27 derajat bagi orang yang melaksanakan shalat berjamaah. Ibnu Hajar al-Asqalani mengungkapkan ada 27 keutamaan shalat berjamaah dibanding dengan shalat sendirian yaitu:
Pertama; orang yang melakukan shalat berjamaah telah menjawab panggilan azan dengan niat melakukan shalat berjamaah.
Kedua; bagi orang yang melakukan shalat berjamaah.Ia akan segera mengerjakan shalat diawal waktu.
Ketiga; berjalan dengan tenang menuju masjid.Tidak tergesak-gesak, karena perbuatan tergesak-gesak adalah perbuatan syaithan.
Keempat; saat memasuki masjid didahului dengan do’a.
Kelima; setelah masuk masjid, melakukan shalat sunnat tahiyatul masjid;
Keenam; menunggu tibanya waktu shalat berjamaah sambil beriktikaf di masjid.
Ketujuh; para malaikat bershalawat dan memintakan ampun bagi orang yang shalat berjamaah.
Kedelapan; para malaikat menjadi saksi baginya.
Kesembilan; menjawab panggilan iqamat.
Kesepuluh; selamat dari godaan syaithan saat berangkat menuju panggilan iqamat.
Kesebelas;menunggu takbiratul ihram imam, yaitu menunggu datangnya imam atau langsung shalat bersama dalam gerakan yang ia dapatkan.
Keduabelas; mendapatkan takbiratul ihramnya imam.
Ketigabelas; meluruskan dan merapatkan shaf yang renggang atau shaf yang kosong.
Keempatbelas; menjawab ucapan imam setelah imam membaca “ sami’allahu liman hamidah”
Kelimabelas; terbebas dari sifat lupa yang biasanya sering dialami oleh seseorang dan mengingatkan imam bila ia lupa dengan cara membaca tasbih atau langsung memberitahukannya.
Keenambelas; mendapatkan kekhusukan dan selamat darilahwun atau segala yang sia-sia belaka yang sering terjadi.
Ketujuhbelas;memperbaiki kebersihan dan penampilan diri.
Kedelapanbelas; mendapat naungan para malaikat;
Kesembilanbelas; latihan untukmembaguskan bacaan al Qur’an serta mempelajari rukun-rukun dan pembagiannya.
Keduapuluh; menampakkan syiar-syiar Islam.
Keduapuluh satu; membuat syaithan marah, dengan berkumpulnya untuk melakukan shalat berjamaah dan saling tolong menolong dalam berbuat ketaatan serta membangkitkan semangat bagi orang-orang yang malas.
Keduapuluh dua; selamat dari sifat kemunafikan dan su’uzh-zhan atau tudingan buruk orang lain terhadap dirinya bahwa ia adalah orang yang meninggalkan shalat.
Keduapuluh tiga; menjawab salam imam.
Keduapuluh empat; mendapatkan banyak manfaat dengan berkumpulnya mereka untuk berdo’a dan berdzikir serta orang yang kurang akan memperoleh berkah yang sempurna.
Keduapuluh lima; digerakkannya norma-norma persatuan diantara para tetangga dan terwujudnya sikap saling menepati janji antara mereka di waktu-waktu shalat.
Keduapuluh enam; diam saat imam membaca al Qur’an sekaligus mendengarkannya dengan seksama.
Keduapuluh tujuh; mengucapkan kata Amin di waktu imam mengucapkannya agar bisa bersamaan dengan aminnya para malaikat.
Dari uraian di atas, betapa banyaknya keutamaan yang diraih oleh orang yang melaksanakan shalat dengan berjamaah.Akan terasa rugi bila kesempatan itu dilewatkan. Mushalla telah tersedia dimana-mana, di kantor, di pasar, di restoran, di SPBU dan di tempat-tempat yang banyak dikunjungi orang. Begitu pula masjid sudah banyak dibangun dengan megah sehingga membuat jamaahnya lebih tenang dan khusyu’. Semoga dengan sarana yang sudah cukup itu, kita semua termotivasi untuk melakukan shalat berjamaah dan semoga Allah Swt selalu meridhai kita semua, amin. (16 Ramadhan 1440 H. tfk).